Sejarah Desa

Tidak ada sumber primer, baik prasasti ataupun naskah tertulis yang menjelaskan sejarah awal keberadaan Desa Bantarmangu. Sejarah Desa Bantarmangu hanya dipahami dari cerita lisan yang disampaikan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Sejarah Desa

Dari cerita-cerita lisan itu diyakini bahwa Desa Bantarmangu termasuk salah satu desa yang keberadaanya sudah cukup tua. 

Desa Bantarmangu termasuk kedalam wilayah Pegunungan, kehidupan masyarakat Desa Bantarmangu pun juga tidak lepas dari pengaruh budaya nenek moyang. Berdasarkan cerita warga setempat bahwa bahasa Sunda merupakan tutur bahasa  masyarakat Bantarmangu.

Asal muasal nama Bantarmangu berasal dari kata “Bantar” yang berarti bantaran sungai, dan “Mangu” yang berarti termenung atau terdiam. Secara umum, Bantarmangu berarti termenungnya seseorang yang akan bertempat tinggal dimana, karena keberadaannya ditengah bantaran sungai yang dikelilingi tebing.

Cerita lain menyebutkan, Desa Bantarmangu adalah sebuah desa yang berdiri atas kesadaran untuk membuat pemerintahan lokal. Sebelum menjadi sebuah desa, desa ini hanya berupa pemukiman yang belum memiliki struktur pemerintahan didalamnya. Asal muasal didirikannya desa ini oleh keluarga Ibu Karsem dari ciporos. Struktur pemerintahan Desa Bantarmangu pertama kali dipegang oleh keturunan Ibu Karsem hingga sampai struktur pemerintahan Bapak Ali Murtama. Estafet kepemimpinan desa dilanjutkan oleh Sekretaris desa yaitu Bapak Sastra Diwirya. Setelah itu, dilanjutkan oleh Bapak H. Madsuki kepemerintahan dijabat selama 32 tahun sampai kurang lebih tahun 1989. Estafet berlanjut ketangan Bapak Sueb Anwar selama 8 tahun, kemudian digantikan oleh Bapak Karsim (Haryono) selama 6 tahun. Digantikan lagi oleh Bapak Kuswito yang menjabat selama 6 tahun, kemudian beralih ketangan Bapak Darman. Beliau mencetak sejarah sebagai kepala Desa Bantarmangu pertama yang berasal dari Dusun Gunung Tiga. Setelah kepemimpinan beliau berakhir, kepemimpinan berlanjut ditangan Bapak Nur Johan hingga saat ini.

Mata pencaharian penduduk Desa Bantarmangu dari dulu hingga sekarang adalah sebagai petani dan pekebun.

Banyak potensi di Desa Bantarmangu yang belum terekspos, seperti keindahan alam pegunungan di Desa Bantarmangu yang berpotensi menjadi wisata alam (Pendakian). Tempat tersebut sudah direncanakan menjadi objek wisata yang di pos 1 bernama Dangder, pos 2 bernama Batu Karut, dan puncaknya bernama Cempaka Warna. Potensi selanjutnya yaitu derasnya air sungai di Desa Bantarmangu yang berpotensi sebagai wisata Arung Jeram. 

 

Silsilah Kepala Desa

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx